MW 4

603 Words
"Memangnya Alexander bahas apa sama lo? Tentang Agatha ya?" Tanya Nathan melihat sahabatnya, Fredy. "Yaiyalah, emangnya lo pikir bahas apalagi? Jangan sampai Agatha sama Alexander deh, Alexander bilang dia ketemu Agatha di bandara." "Udahlah Fredy, mau sampai kapanpun lo menjauhkan mereka, buktinya bertemu juga. Dulu sama sekarang tuh beda, lo liat ini uvapan lo ini jadi kenyataan." Jawab Nathan dengan berjalan mendekati sahabatnya. "Terserah deh, intinya gue enggak suka lihat Agatha sama Alexander bersama." "Urusan lo jangan di bawa sampai sekarang Fredy, udahlah lagipula lo juga udah punya tunangan, biarkan aja Agatha bertemu sama Alexander, ini nih yang paling gue enggak suka. Lo ngaku sahabat tapi lo diam-diam membenci sahabat lo sendiri," ucap Nathan membuat Fredy menoleh ke arahnya. "Gue enggak pernah membenci, lo tahu sendiri kan dulu dia bertengkar sama ibunya hanya karena agatha, terus kalau lo lihat sahabat lo bertengkar sama orang tuanya hanya karena perempuan. Terlebih Agatha itu perempuan, gue juga enggak mau menyakiti hati seorang perempuan, lo kadang lucu Nat," jawab Fredy membalas Nathan yang kini berada di sisinya. Mendengar ucapan Nathan yang mrmbahas akan masa lalu. Nathan mendekati Fredy dengan berbisik, "Karena mereka berpisah, dan itu karena lo yang menginginkannya, nyokap lo enggak suka sama Alexander kan? lo pikir gue enggak tahu Fredy. Terlebih lo juga suka kan sama Agatha, sekarang kan lo punya tunangan terus kalau Alecander ketemu Agatha lagi kenapa? Jangan bilang lo masih suka sama Agatha." "Ma-maksudnya apa nih, ya enggak begitu juga. Jangan bawa-bawa orangtua deh. Gini deh, okey-okey gue nyerah sama lo Nathan. Ibu gue memang pernah ada kisah masa lalu. Tapi bukan berarti nyokap gue enggak suka sama Alexander, buktunya gue bersahabat sama kalian, terus lo mau menyalahkan gue yang hadir di antara kalian? Terus lo mau bilang kalau gue biang dari segalanya gitu diantara kita ini, persahabatan kita terpencar karena memang kita kerja, bukan karena Agatha." "Gue enggak tahu, terus ibunya Alexander melarang agatha sama alexander karena apalagi? Lo juga kalau ke rumah alexander hanya sebentar aja kan. Gue tahu Fredy, cuma gue menyimak kalian, sekarang lo punya tunangan terus kalau mereka bertemu lo mau ngepain lagi?" "Gue kan cuma ajak obrolan aja Nat, intinya jangan bawa-bawa orangtua kita deh," Fredy melepaskan jas miliknya. Membenarkan kerah kemeja yang ia krnakan. "Gerah juga ya bahas beginian, gara-gara lo Nat, intinya jangan bawa-bawa orangtua deh," jawab Fredy ketika dirinya melihat wajah Nathan yang hanya tertawa sinis menatap wajahnya. "Fredy Rayn, lo memang pernah suka sama Agatha tapi kan itu dulu. Sekarang lo punya tunangan, gue lapar mau makan malam. Makanan kita juga sudah ada di meja, udahlah lo fokus sama tunangan lo aja," Nathan hanya tertawa kecil ketika melihat Fredy yang menatap sinis ke arah Nathan. "Lo tahu Agatha yang sekarang, Nat?" Tanya Fredy dengan mengikuti Nathan, Nathan yang mendengar ucapan Fredy pun tak mrmbalas sahabatnya, bagaumanapun Fredy sudah memiliki tunangan. "Gue enggaj tahu, sudah gue bilangin lo fokus sama tunangan lo aja jangan lirik agatga lagi," jawab Nathan dengan menoleh ke arah Fredy. "Gue enggak akan lama-lama di restaurant, nyokap gue jam segini pasti ada di rumah, ini hampir jam sembilan malam, kayaknya gue balik ke kantor ngurusin kerjaan," jawab Fredy dengan memakan nasi goreng seafood. "Tumben, lembur lagi? Dengar-dengar Fia tunangan lo lagi di luar kota?" Anggukan dari Fredy pun mengiyakan ucapan Nathan, "Dia lagi liburan, kemarin dia bilang mau ke Yogyakarta mau liburan, lusa juga ada di jakarta lagi." "Lo enggak temani fia liburan? Biasanya juga kalian selalu bersama," jawab Nathan sembaring memakan makanan yang ada di hadapannya. "Banyak pekerjaan Nath, enggak bisa gue tinggalin, lagipula tunagan gue juga liburan sama teman-temannya, lusa juga dia ada di jakarta lagi kok." "Lo mau datang ke ulang tahun Alexander enggak?" w "Ke Bali nih?" tabya Fredy dengan menatap wajah Nathan. "Yaiyalah, di Villa milik keluarganya Alexander," jawqb Nathan dengan meneguk jus buah setelah memakan salad. "Tahun ini acaranya bakalan meriah kaya tahun kemarin enggak?" "Ada Dj Kevin, lo tahu kan Dj yang terkenal itu lagipula album terbarunya udah launching," jawab Nathan dengan tersenyum sumringah. "Terus lo mau bawa teman perempuan enggak? Lo kan playboy Nath," sindir Fredy dengan melirik ke arah ponsel, membalas isi pesan smarchat dari Fia tunangannya. "Lo sindir gue nih, enak aja gue playboy. Gue setia begini dibilang playboy, nanti gue perkenalkan wanita terbaik ke kalian, tunggu aja. gue yakin lo pasti enggak akan bisa datang ke Villa keluarga Alexander, sedikit-sedikit kalau mau keluar kota bilang nyokap. Lo udah dewasa kali Fred apalagi udah punya tunangan." "Apaan sih lo Nat, gue pasti di izinin sama nyokap gue, apalagi ada Dj Kevin, Dj terkenal itu apalagi album terbarunya udah release, pulang yuk. Udah mau malam nih, gue balik ke kantor mau lmbur," jawab Fredy dengan membawa kunci mobil mewah miliknya, setelah tiga puluh menit Fredy dan Nathan pun menuruni lift hotel, berjalan menuju tempat parkir mobil. ** "Permisi Pak Alexander, ada tamu dari LoveBali Management, EO yang akan mengurus ulangtahun Pak Alexander sudah tiba," ucap staff di telepon. Sesaat Alexamder pun menutup telepon panggilan dari staff afmin kantornya. Alexander pun keluar dari ruangan miliknya untuk menemui beberapa staff EO Love Bali Management untuk mengurus ulang tahunnya yang akan di adakan di Bali Luxury Hotel. Setelah berjabat tangan, beberapa staff EO yang mengurus ulang tahun Alexander pun bernegosiasi untuk menetapkan tema yang di inginkan Alexander, "Beach Party" tema yang di ingunkan Alexander. "Jadi lokasinya di Bali Luxury Hotel atau di Villa milij keluarga Pak Alexander?" "Bagusnya bagaimana? Menurut kalian?" "Kalau dari segi view pemandangan dan lokasi sih lebih bagus di Bali Luxury Hotel, Pak Alezamder, terlebih temanya beach Party. Kebetulan hotel Bali Luxury Hotel view pantainya sangat indah, Dj Kevin pasti menyukainya." "Begitu ya, apa sudah ada jawaban dari Dj Kevin?" tanya Alexander. "Sudah Pak Alexander, seperti yang bapak inginkan, ia akan datang langsung dari luar negri menggunakan pesawat pribadi di jemput dengan mobil mewah fi saat kedatangannya di bandara nanti, beberapa bodyguard juga sudah di siapkan untuk mengawal Dj Kevin menuju Bali Luxury Hotel." "Saya pervaya pasti kalian bekerja dengan sebaik mungkin," jawab Alexander dengan tersenyum di hadapan beberapa staff EO Love M Bali management. Selama dua jam Alexander berbincang-bincang dengan beberapa staff EO Love Bali Management, mengusung tema ulang tahun yang fi ingu kannya, setelah selesai Alexander pun kembali ke ruangan kerja miliknya untuk melanjutkan pekerjaan. ** pukul 22.00 Kawasan PIK Jakarta, seperti yang di janjikan Sean hari ini bahwa ia akan pulang sebelum pukul sebelas malam. "Mia, apa kau maaih membenci Agatha?" tanya Sean dengan memasuki rumah, Mia yang melihat suaminya pulang bekerja pun menghampiti Sean. "Agatha? Tumben membahas Agatha, kemari aku akan membukakan jasmu, kau pasti lelah setelah bekerja, kau tahu Sean aku selalu mencintaimu. Setelah ini aku akan menyiapkanmu makan malam." "Kau selalu mengkhawatirkanku, jelas-jelas setiap menit kau selalu berkomunikasi bersamaku," jawab Sean ketika bercanda bersama istrinya. "Memangnya tidak boleh aku mengatakan kata-kata mesra padamu, setiap hari aku selalu seperti ini kepadamu, aku tidak pernah membenci Agatha, lagipula itu kan dulu hanya khawatir. Putera kita anak satu-satunya Alexander, lagipula aku hanya khawatir." "Aku mengerti, jangankan kepada putera kita. Kepadaku saja kau selalu khawatir, aku mencintaimu juga Mia." "Aku selalu menyayangi Alexander, terlebih sekarang dia bekerja, walaupun dia jauh aku selalu merindukannya, sekarang dia di Bali terlebih sebentar lagi ulangtahunnya, kalian itu selalu kusayangi, jadi jangan membuatku selalu khawatir," ucap Mia dengan mendekati wajah suaminya, mencium kening Sean srtelah sepulang bekerja. Sean hanya tersenyum ketika melihat istrinya mencubiy hidung Sean mengajaknya bercanda dengan candaan kecil. "Alexander kita sudah dewasa dan kau sebagai ibunya masih saja khawatir," bisik Sean dengan manja di telinga kiri istrinya, Mia.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD