Ia agak merasa kehilangan begitu ditinggal Abizard. Lelaki itu resmi pamit pada keluarganya untuk pulang ke rumah. Ayah Iness menepuk-nepuk punggungnya karena ternyata sedari siang hingga sore, Abizard asyik sekali diajak mengobrol berbagai hal. Sementara Iness agak merasa hampa saat ini. Jujur saja, ia memang sangat tertarik pada lelaki itu namun sialnya, ia tertarik disaat lelaki itu mungkin sudah tidak tertarik lagi padanya. Itu yang ada di dalam pikirannya. Ia menarik nafas dalam. Ia seharusnya hari ini sudah berangkat ke Turki tapi semua itu harus dibatalkan. Keberangkatan ke Turki untuk liburan harus diundur entah sampai kapan. Ia masih perlu dirawat mungkin hingga seminggu ke depan. Karena kadang, ia kehilangan penglihatannya dalam beberapa detik. Terkadang, ia pingsan tiba-tiba. T