Pagi hari terbangun, karena belaian dari tangannya Abijar yang nakal. Lelaki itu ternyata sudah ada di kamarnya. "Abi, ikh!" Rindu memukul tangan itu kesal. Abijar terkekeh. "Kamu enggak mau bangun?" "Duh, nih badan kayaknya remuk." Rindu kemarin memang sangat sibuk sekali. Abijar menatap gadis itu lamat lamat. "Kenapa sih Bi? ko natapnya kaya gitu banget?" Rindu mulai salah tingkah lagi. Apalagi ia ingat kejadian semalam. Mendadak ia menggigit bibirnya sendiri. "Capek banget ya?" tanya Abijar lembut. "Enggak sih, cuma pegel pegel aja!" "Kalau gitu hari ini enggak usah sekolah aja." "Hah, gak bisa dong, Bi!" "Emang kamu mau sekolah jam delapan?" "Jam delapan?" sontak Rindu menatap jam dinding yang menempel. Dan pada saat itu ia berteriak. Membuat Abijar pura pura meringis. "B