Kami makan bertiga. Diva dititipkan pada guru lesnya oleh Mirza. Kami makan di rumah makan Padang sederhana dekat sekolah musik Ardi. Jadi, Ardi pemilik sekolah musik bernama Safe and Sound. Iya iya aku tahu, itu istilah kekinian untuk menerangkan bahwa seseorang masih hidup. Tapi istilah itu mungkin sangat berarti untuk Ardi. Dia manis sebenarnya, tapi aku kan sudah taken. Jadi enggak boleh flirting - flirting manja. Mirza kayaknya amnesia deh, dia bersikap seolah - olah tidak pernah menyuruhkan menceraikan Elang. Atau dia mungkin terantuk sesuatu. Aku menyingkirkan daun - daunan dari hadapanku. Daun singkong, gulai nangka bukan kesukaanku. "Sama aja kalian, enggak suka sayur." Gerutu Mirza. Ardi tertawa. "Beda ya Bapak - Bapak, harus rajin makan sayur." Ardi meledeknya. "Iya dong