Sosok yang selalu dirindukan

1019 Words

“Hei.” Zeline menepuk bahu Aksa dengan pelan. Seketika lamunan laki laki itu terhenti dan dia menatap Zeline dengan terkejut. “Ada apa? Kok aneh gitu melihatnya,” tanya Zeline dengan kening berkerut. “Aku yang seharusnya bertanya,” gerutu Aksa karena kesal. “Aku cuma menegur doang kok, Aksa. Kamu serius banget memperhatikan fotonya sampai enggak sadar kalau ada aku sampingmu,” ujar Zeline dengan mengangkat bahunya seraya menatap Aksa. “Ini foto siapa?” tanya Aksa seraya menunjuk orang yang dikenalnya tersebut. Zeline menatap Aksa dengan kening berkerut seraya berkata “Kenapa? Itu foto ayah, bunda, aku dan Rania,” jawab Zeline dengan lengkap menyebutkan satu persatu yang ada di dalam foto keluarga tersebut. “Sekarang di mana ayahnya?” tanya Aksa yang seperti orang bodoh karena pikiran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD