Zeline tertidur dengan sangat nyenyak dan tanpa sadar dia sudah bersandar kepada laki laki yang ada disebelahnya. Laki laki itu merebahkan tubuh Zeline ke atas pangkuannya agar lebih nyenyak lagi tidurnya. Perlahan laki laki itu mengelus rambut Zeline dengan pelan dan penuh rasa sayang. Entah berapa lama Zeline tertidur, saat terbangun dia sudah berada di posisi semula. Zeline mengedarkan pandangannya menatap kepada penumpang yang lainnya. Pandangan terakhirnya berhenti tepat di wajah laki laki yang sedang memperhatikannya daritadi. “Aksa?” gumam Zeline dengan suara yang sangat terkejut, matanya hampir saja melompat dari sarangnya saat melihat Aksa yang sedang tersenyum ke arahnya. Zeline mencubit lengannya untuk meyakinkan penglihatannya bahwa dia tidak sedang bermimpi. “Awh,” jerit Ze