“Ya sudah. Kalau begitu Kakak tidur saja dahulu. Aku bilangin sama Kak Jo dahulu,” ucap Rania berjalan keluar kamar dengan air mata yang menetes. ‘Apa sebenarnya yang terjadi dengan Kakak? Mengapa Kakak kelihatan sedih banget?’ tanya Rania sendirian. “Zeline sudah bangun, Ran?” tanya Jovanka yang sedang menyiapkan sarapan di dapur. “Sudah, Kak. Tetapi kepalanya terasa sakit. Aku mau belikan obat sebentar ke Apotek depan, Kak,” ucap Rania. “Ya sudah. Ayo Kakak temani,” ucap Kaila sambil berdiri dan mengambil kunci mobilnya. “Makasih, Kak,” ucap Rania dengan senyuman. Mereka sampai di Apotek yang tidak terlalu jauh dari rumah Jovanka. “Tunggu di sini bentar, Ran. Biar Kakak saja yang turun,” ucap Kaila sambil membuka pintu mobil dan segera berjalan ke dalam Apotek. Setelah mendapat