Debur ombak di pasir putih

1123 Words

“Kakak udah makan?” tanya Rania saat Zeline keluar dari kamarnya. “Sudah, Dek.” Zeline menoleh kepada adiknya itu dengan tersenyum. Rania bisa membuat Zeline sedikit melupakan Aksa. Tidak bisa dipungkiri bahwa pikiran Zeline dipenuhi oleh bayangan Aksa. “Kapan ujiannya, Dek?” tanya Zeline saat menemani Rania makan. “Minggu depan, Kak.” “Belajar yang rajin, agar nilainya bagus,” ujar Zeline. “Iya, Kak. Aku juga ingin kuliah nantinya.” Rania menatap kepada Zeline dengan penuh harap. “Pastinya kamu juga akan kuliah. Makanya, belajar yang rajin biar nilainya bagus, dan memudahkan untuk memilih fakultas yang diinginkan nantinya,” jawab Zeline pasti. Dia akan berusaha mencari uang untuk membiayai pendidikan Rania. Hanya Rania yang Zeline punya untuk saat ini. Meskipun mereka masih memilik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD