Yusuf dan Larissa masih asik bersantai di balik selimut, setelah mendaki gunung, lewati lembah. Keringat bercucuran terasa begitu sahdu menemani malam penuh gairah untuk sepasang pengantin baru yang sedang dimabok Boba. "Mas." "Hmm." "Kalau Mutia ingin kembali pada Mas Yusuf bagaimana?" Yusuf yang tadinya menutup mata, menjadi melotot kaget mendengar pertanyaan Larissa. "Gak gimana-mana, memangnya kenapa?" tanya Yusuf terheran. "Bukannya Mas sangat mencintai Mutia. Kalau suatu saat Mas kembali padanya, saya dan Hikaru bagaimana?" ada nada getir di balik kalimat yang diucapkan Larissa, membuat Yusuf mengeratkan pelukannya pada istrinya. Rasanya begitu sedih dengan kalimat yang dilontarkan istrinya. Apakah ia setega itu? Tentu saja tidak. "Yang saya tahu saat ini, wanita yang bers