Drt! Drt! Mutia lekas menggeser tombol baca saat ponselnya bergetar. Siapalagi kalau bukan bundanya yang mengirimkan pesan. Kamu di mana? Bunda nitip belikan sembako, udah habis semua. Jangan lupa camilan di rumah juga sudah habis. Besok juga gak papa, kamu di apartemen kan? Ada sasaran baru? Saran Bunda, cari yang lebih berkelas dari Yusuf, jaga-jaga saja kalau dia gak mau balik lagi sama kamu. Orang Korea yang kamu bilang waktu itu gimana? Gak jadi ya, karena kamu gak bisa bahasa Inggris? Iya. Mutia langsung mematikan ponselnya karena merasa jengah dengan isi pesan sang Bunda. Ia masih ingin berusaha merebut kembali Yusuf dari Larissa, maka dari itu ia rela menginap di rumah banyak nyamuk bersama Ki Jamet dan juga anaknya. Sudah pukul sepuluh malam dan ia belum bisa tidur. Perutn