Janu menarik nafas sepanjang yang ia bisa. Rasanya ia ingin mengganti pasokan udara yang sebelumnya terasa kurang mengisi paru-parunya. Rasanya seperti mimpi saat ia mendengar cerita dari Pak Karim, serta Pak Fendi mengenai apa yang terjadi padanya. Janu sudah dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Tentu saja pria tersebut di tempatkan di ruang VIP yang di jaga ketat pihak kepolisian. Mereka tidak ingin kecolongan untuk ke dua kalinya. Cukup satu kali mereka hampir saja kehilangan penyidik yang sedang bekerja bersama mereka. “ Apa kamu tahu siapa dalang dibalik penculikanmu ?” Pak Karim menatap Janu yang sedang setengah berbaring di ranjang. Masih dengan selang infus di tangan pria tersebut. Sudah dua hari Janu di pindahkan, dan baru hari ini baik Pak Karim, maupun Pak Fendi akhirnya berce