“Bisa kita bertemu?” sebuah pesan masuk. Janu menatap layar yang menyajikan pesan yang dikirim oleh Pak Fendi. Berapa lama dia tidak bertemu dengan pria itu? Terakhir kali bertemu, ketika ia mandapatkan informasi bahwa Dondi tertangkap, dan pria yang paling ia benci mengalami serangan jantung, hingga harus di rawat di rumah sakit. Apa sekarang pria itu sudah keluar dari rumah sakit? Apa sudah waktunya mereka bertemu kembali di persidangan? tanya dalam benak pria tersebut. Akan lebih baik jika kasusnya segera digelar. Tidak ingin fokus dengan pekerjaan barunya—terganggu. Membuktikan bahwa penilaian sang atasan tidak salah. Bahwa dia mampu memikul tanggung jawab besar yang diberikan kepadanya.
Jari-jari tangan Janu bergerak membalas pesan singkat tersebut. Menyatakan kesediaannya, lalu meng
