Janu kembali terpekur memikirkan apa yang terlewat dalam hidupnya selama beberapa bulan terakhir. Naik turun kehidupannya. Kepala pria itu masih menunduk. Tangannya memutar bibir cangkir yang sudah kosong. Pak Fendi sudah pergi meninggalkannya sesaat setelah menerima panggilan dari sang atasan melalui ponsel. Pria itu bahkan terlihat begitu tergesa-gesa. Informasi terakhir yang disampaikan oleh Pak Fendi masih terus berputar di kepala Januari. Tidak habis pikir bagaimana pria itu bisa lolos dari semua jeratan hukum yang sudah ada di depan mata. Katupan rahang pria itu mengeras. “Dondi mengakui semuanya. Kasus pengambil alihan lahan yang tidak sesuai prosedur--hingga merugikan pemerintah, juga kasus penculikan, serta penganiayaan yang kamu alami.” Informasi yang keluar dari mulut Pak Fendi