Sudah cukup lama Janu tidak mengunjungi rumah sangat sederhana, yang terletak di salah satu desa di pinggir Surabaya. Ibu angkatnya terlihat senang ketika melihatnya datang berkunjung. Wanita yang sudah berusia lebih dari 60 tahun tersebut tersenyum lebar, berjalan tergopoh keluar rumah menghampiri mobil yang baru saja menghentikan suaranya. Melihatnya, Janu segera meraih handel pintu, lalu keluar. Tersenyum kecil menerima pelukan hangat sang Ibu. “Ibu baik?” tanya Janu setelah melepas pelukan, lalu meraih punggung tangan wanita tua itu—kemudian menciumnya. Narni memukul pelan lengan Janu. “Kamu keterlaluan. Bikin Ibu tidak bisa makan enak.” Janu tertawa, sembari menghela sang Ibu kembali ke dalam rumah. Setelah tahu Narni terkena diabetes, Janu mencari restoran yang menyediakan menu un