Part 16

1011 Words

Part 16 "Maaf ...." Aldric kaget saat emosinya berangsur pulih dan akhirnya ia sadar jika yang ia peluk adalah Agnes. Agnes hanya mengangguk dan keduanya menjadi canggung. "Tuan silakan mandi dulu, saya akan menyiapkan jika Tuan ingin makan." Agnes masih menunduk, rasanya ia tak berani menatap mata tuannya, merasakan pelukan hangat Aldric rasanya tak ingin segera berakhir, juga harum yang memabukkan, dekapan erat dan liatnya tubuh Aldric membuat Agnes yang tak pernah punya pengalaman dekat dengan laki-laki menjadi berdebar tak karuan. "Nggak, aku hanya ingin tidur saja, rasanya aku tak bisa berpikir jernih." Pelan suara Aldric terdengar. "Tenangkan pikiran Tuan, jika ada perlu, panggil saya tidak apa-apa Tuan." Aldric hanya mengangguk dan perlahan menutup pintu kamarnya. Ia memejamka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD