Part 14

1059 Words

Part 14 "Tuan Aldric nggak nelepon ya Bi?" "Cieee ada yang kangen pagi-pagi." Edna melihat wajah Agnes yang merona merah dan tersenyum malu. "Nggak lah Biii kali aja nelepon tanya Nona Sheela, aku kirim pesan hanya dia baca aja Bi, gak di balas." "Waaah berani amat kirim pesan ke Tuan Aldric." "Loh aku kan dikasi nomor sama dia kalo ada apa-apa suru kasi kabar kalo misalnya Nona Sheela kenapa-napa." "Iyaaaa tapi kan ini Nona Sheela baik-baik aja, ngapain kamu kirim pesan ke Tuan?" "Nggak papa kali aja Tuan kangen anaknya." "Atau kali aja kamu yang kangen." "Bibiiii." Edna menarik lengan Agnes hingga gadis belia itu duduk lebih dekat. "Kamu mulai menyukai Tuan kan?" Agnes menggeleng lalu mengangguk dengan ragu, ia menatap wajah Edna yang sepertinya menahan senyum. "Agnes, dius

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD