Keadaan semakin tidak kondusif, dan untungnya perawat datang menangani Lily.
Wanita itu terus berteriak histeris, ingin mengahibis nyawanya sendiri.
Dengan terpaksa, Lily di suntik obat penenang, dan langsung tumbang. Baru Lily bisa di obati luka jaitan pergelangan tangannya, serta luka leher yang kembali harus mendapatkan jaitan.
Ashvin masih syok, melihat bagaimana nekatnya Lily. Ia sampai masih tak menyangka, jika wanita itu memiliki keinginan yang sangat besar untuk melakukan bunuh diri.
Pergi untuk menyendiri sejenak, Ashvin perlu menghirup udara luar. Dadanya serasa sesak sekali, setelah melihat Lily yang hampir merenggang nyawa lagi.
Duduk di sudut ruangan rumah sakit yang ada di depan dekat parkiran, Ashvin memandang kosong ke arah depan.
Ia sampai mengabaikan luka pada t
