Di suatu senja, gerimis menghambat para pengguna jalan. Toko yang hendak tutup ini mendadak jadi lebih ramai karena para pejalan kaki yang berteduh sambil menikmati beberapa potong kue. Mia menengok ke bagian toko dari arah pintu dapur. “Kita mau tutup tapi pengunjung masih banyak.” Dia bergumam. Bukan apa-apa, itu karena dia ingat jika dia memiliki janji dengan Rendra untuk pulang lebih awal karena ada beberapa hal yang ingin mereka bicarakan. “Sepertinya, itu para pejalan kaki yang berteduh, Bu.” Nana yang sedang menunggu etalase menimpali. “Hmmm … ya sudah, nggak apa-apa. Itung-itung ngabisin stok roti. Lagian, kalau kita pulang juga bakal kehujanan di jalan.” Mia pun kembali ke belakang, melihat situasi dapur sejenak dan akhirnya menuju ke ruangannya. Ia melihat pada ponsel yang te