[18] Seengaknya, Bujang enggak bohong

2091 Words

Yah … mau dikata apa juga, penilaian itu sudah diberikan pada Rindu. Ia harus bisa menerimanya, kan? Lagian obrolan dengan Bujang kemarin mulai bisa ia cerna. Toh ia tak kehilangan kesempatan untuk promosi sebagai head teller. Apa susahnya menunggu tiga bulan lagi? Ia juga bisa membuktikan diri agar bisa jauh lebih baik ketimbang penilaian Bujang sebelumnya. “Mami sudah lebih baik?” tanya Rindu sesaat sebelum ia berangkat kerja. Sarapan serta makan siang untuk ibunya sudah ia siapkan meski sederhana. Rindu berusaha untuk masak pagi agar asupan yang masuk ke dalam perut ibunya agak terjaga. Jangan sampai ibunya sakit lagi dan ia juga berharap, sang ibu mau mengurangi jam kerjanya. “Sudah.” Farah menatap Rindu dengan senyum tipis. “Mami lihat kamu sudah lebih ceria? Kemarin jalan-jalannya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD