Hari Sial Kinan

1204 Words

Saat Kinan memutuskan untuk duduk sementara di pantry, sang nyonya besar menghubunginya. "Halo! Iya, Nyonya?" sapa Kinan ramah. 'Halo, Kinan. Apakah saya mengganggu kamu?' "Tidak, Nyonya. Saya baru saja selesai membersihkan rumah. Sebentar istirahat sebelum mengerjakan yang lain." 'Jangan terlalu berlebihan, Kinan. Rumah Sena selalu rapi dan bersih, saya yakin tidak perlu kamu bersihkan setiap hari rumah itu tidak akan kotor.' "Sebab rumah Tuan Sena sellau rapi, saya tidak mau setelah saya yang menjadi pembantu di sini, rumah ini jadi kotor, Nyonya," sahut Kinan sembari tersenyum. 'Kamu bukan pembantu, Kinan. Sena menolong kamu dan meminta kamu tinggal di sana bukan untuk ia jadikan pembantu. Itu hanya sebuah aksi formalitas saja.' Kinan terlihat tertawa. Meski Malika tidak melih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD