“Good night.” Sebuah kecupan Rain daratkan pada rambut Gabina, setelah berhasil melepaskan diri dari dekapan erat istrinya itu. Gabina sudah terlelap sekali, meskipun mereka selalu berdebat pada akhirnya Gabina akan luluh saat mendapatkan respon konyol Rain. Rain lalu bergegas meraih kunci mobilnya lantas pergi meninggalkan kamar. Selesai, akhirnya keputusan dimenangkan oleh kakek dan keluarga besar Rain, akhirnya dia tidak jadi berangkat ke Singapura dan pada akhirnya dia kembali ke ruangan panas yang selama ini dia tempati dan pimpin. “Rain mau kemana?” Maruna merekahkan senyuman melihat sangat putra, “Thanks sudah mengalah.” “Hemmm, semua ini karena Gabina dan mama. Kemana semua orang?” “Ada di belakang, temenin kakek main tenis meja. Mumpung malam cerah, sedari tadi dan yang l