“Ini ... bukan sesuatu yang bisa aku putuskan sendiri, Al. Kamu harus berbicara pada Rudi untuk mendapatkan izin juga darinya.” Mendengar jawaban itu, Alya langsung merangkak lagi dan memeluk kaki Meisya. “Mei, terima kasih, Mei. Setidaknya kamu mau setuju, aku nanti akan minta tolong pada suamimu dan bebicara sendiri padanya.” Meisya menggelengkan kepalanya tak percaya. Entah apa yang sudah dilalui oleh Alya hingga membuat dirinya sebobrok ini. “Ayo, Sandra. Kamu ajak mama kamu untuk ke kamarmu sementara.” “Terima kasih, Mei. Terima kasih.” Alya menangkupkan kedua tangannya untuk bersujud berkali-kali pada Meisya. “Hanya sampai Rudi datang. Dan setelah itu, kau tetap harus keluar jika suamiku tidak mengizinkan kamu berada di sini.” Meisya menggelengkan kepalanya lagi dan langsung me