“Jadi ... kapan kamu mau mempertemukan ibuku dengan Tuan Dwipa?” tanya Meisya saat ia mengantar suaminya menuju ke mobil sebelum berangkat ke kantor. “Andromeda akan segera mengatur semuanya. Paling tidak minggu depan seperti yang pernah aku bilang padamu semalam.” Rudi mengusap pipi istrinya. “Kamu tahu sendiri, kan, jadwalku minggu ini benar-benar padat.” Rudi sebenarnya tahu, dalam hati Meisya pasti sedang tidak sabar untuk mempertemukan ibunya dengan ayah biologisnya, namun dalam hatinya pula ia merasa takut karena yang ia ketahui jika ayahnya adalah seorang mafia. Meisya hanya mengangguk. “Terima kasih, Rud.” “Sama-sama. Kalau kamu bosan, minta salah satu anak buahku untuk mengantar kamu dan anak-anak. Agar mereka punya kerja juga. Kau jangan sampai kelelahan. Ok!” Rudi pun langsun