Rudi mencoba untuk tak peduli dengan apa yang terjadi di rumah sebelah, ia percaya pasti anak buahnya semua bisa mengurus cecunguk betina yang satu itu. Pak Dito membukakan gerbang dan mobil yang dinaiki Rudi pun masuk ke halaman rumah. Kali ini tak seperti kemarin, Meisya tak menunggunya di dalam rumah. Sepertinya, wanita itu sedang beristirahat di dalam rumah. Lebih baik seperti itu, karena Rudi akan mengkhawatirkan wanitanya terkena angin malam jika sampai menunggu di luar. Lampu taman berwarna kuning memberi cahaya temaram yang menyinari bagian depan Rudi. Hewan-hewan malam berbunyi mengiringi cahaya bulan. Rudi seakan disambut oleh mereka, suasana seperti ini tak akan ia dapatkan kala ia pulang dari kantor jika rumahnya tetap di kota. “Pak Dito yang lembur malam ini?” tanya Rudi.