When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Apakah Anda tidak apa-apa, Tuan?” Andromeda kembali berbicara pada Rudi dengan cara yang formal. Mereka saat ini sedang berada di mobil. Kasus penjual soto yang akan digusur oleh preman itu telah ia selesaikan. Rudi bisa tersenyum puas sambil pulang kembali ke kantornya. “Ah, Andro. Tolong jangan kembali kaku seperti biasanya. Aku bosan dengan hubungan seperti ini denganmu.” Rudi mengeluh sambil duduk di samping Andromeda. Andromeda hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. “Sudah cukup bermain-mainnya, Tuan. Kita harus kembali pada kenyataan dan pekerjaan sedang banyak menunggu kita.” “Memangnya apa lagi jadwalku, Ndro? Apa ada acara penting yang harus kudatangi?” tanya Rudi sambil melonggarkan dasi. “Lebih penting dari pertemuan dengan Global Chem,” jawab Andromeda. Rudi men