172. Hal Penting yang Terlupa

1052 Words

“Apakah Anda tidak apa-apa, Tuan?” Andromeda kembali berbicara pada Rudi dengan cara yang formal. Mereka saat ini sedang berada di mobil. Kasus penjual soto yang akan digusur oleh preman itu telah ia selesaikan. Rudi bisa tersenyum puas sambil pulang kembali ke kantornya. “Ah, Andro. Tolong jangan kembali kaku seperti biasanya. Aku bosan dengan hubungan seperti ini denganmu.” Rudi mengeluh sambil duduk di samping Andromeda. Andromeda hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. “Sudah cukup bermain-mainnya, Tuan. Kita harus kembali pada kenyataan dan pekerjaan sedang banyak menunggu kita.” “Memangnya apa lagi jadwalku, Ndro? Apa ada acara penting yang harus kudatangi?” tanya Rudi sambil melonggarkan dasi. “Lebih penting dari pertemuan dengan Global Chem,” jawab Andromeda. Rudi men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD