When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Radika memarkirkan mobilnya dengan tergesa. Ia tak sabar ingin menemui istri tercintanya. Namun, saat keluar, ia tak mendapati mobil milik Aruna. Apakah istri cantiknya pergi? Tapi kenapa ia tak memberi tahunya? Radika menghembuskan nafasnya pelan. Ini salahnya sendiri karena telah menghancurkan hari libur mereka. Ia tak bisa menyalahkan Aruna begitu saja. Mungkin, istrinya itu marah karena ia tak bisa meluangkan waktu untuknya. Radika memutuskan untuk menunggu Aruna di depan rumahnya. Ia yakin, Aruna pulang tak lama lagi. Istrinya itu jarang sekali keluar dalam waktu lama. Mungkin saja, Aruna sedang bertelanjang untuk memenuhi kebutuhan bulanan mereka. Benar dugaan Radika. Aruna datang tak lama kemudian. Wanita itu keluar dari mobilnya dengan wajah terkejut. Wajahnya terlihat pucat saa