istriku nakal (BRAYEN POV)

2448 Words

"Tidak!" sahutnya menantang. Aku terdiam kami saling menatap dalam hening. Penolakan itu membuatku kecewa. "Apa kau sungguh?" tanyaku dalam lirih, kuharap Kamelia paham apa maksudku. Karena selama ini, aku yang mulai menginginkan kehadiran bayi lucu dalam biduk rumah tangga kami. "Em.." menggigit bibirnya serta terasa bingung mencari jawaban yang tepat. "Kamelia.." aku mengelus garis rahanya yang rapuh, mencoba mengalirkan rasaku padanya, kemudia beralih ke bibir yang mengatup. Kamelia, mengertilah. "Apa benar kau tidak menginginkannya?" tanyaku lagi, mencoba memastikan. "Aku siap!" Cepat dan singkat, mataku berbinar senang. Cerah tak seperti beberapa detik yang lalu, aku lega dan memiliki harapan yang nyata. "Kau tahu, bahwa aku ingin memiliki anak sedari dulu." kucoba membi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD