Terdengar suara mendesis nyaring saat potongan-potongan daging sapi bersentuhan dengan permukaan wajan anti lengket. Aku terpesona mengamati cara si personal chef memasak makan siang kami. Harumnya kebangetan, membuat cacing perutku demo besar-besaran. Sebenarnya aku juga sedang berusaha mengabaikan Alex yang duduk di sebelahku. Masa iya ada atraksi chef yang seru, tapi malah memperhatikan aku? "Emm ... habis makan aku sibuk dulu ya? Banyak kerjaan," ucapku untuk mencairkan suasana. "Pekerjaanmu hanya aku, Cantik. Jangan memikirkan hal lain di luar itu," kata Alex dengan suaranya yang ... aduh, tidak perlu dijelaskan lagi deh. Aku pun menoleh. Perasaan yang tidak ingin jauh satu sama lain ... ini benaran efek cincin kami atau apa ya? Kalau dibilang posesif juga sepertinya masih kurang