We use cookies
When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Your cookies settings
Strictly cookie settingsAlways Active
43. Jantungan
"Bi!" "Iya, Mas?" "Apa kamu lagi deket sama cowok?" tanya Damar. "Mas ini ngomong apa sih?" balas Dania. "Siapa Om Anda yang diceritakan Ata?" Deg! Jantung Binar seketika berdegup kencang. Tidak ingin sang kakak tahu tentang Andra untuk saat ini. Bukan apa-apa, hanya takut pria di depannya berbuat sesuatu yang tidak diharapkan. "Bi! Kok malah diam?" Damar sekarang menjadi lebih kritis, terlebih yang berhubungan dengan pria. "Itu laki-laki yang gak sengaja kenal Ata," jawab Binar. Damar menatap sang adik penuh selidik. "Aku gak bohong. Kalau Mas gak percaya, tanya aja sama Ibu Isna atau Mbak Mita. Mereka kenal kok sama dia. Orang dia awal ketemu Ata juga pas Ata lagi sama mereka," kata Binar lagi, menyadari tatapan sang kakak yang tampak sangsi dengan ucapannya. Damar diam sambil
- Writer
- chap_listContents
- likeADD
