When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Andra terbangun di tengah malam. Ia kembali mimpi tentang seorang wanita seperti sebelumnya. Sejenak diam sambil mengingat. "Suara itu ... kayak pernah dengar tapi di mana, ya?" gumamnya. Berusaha mengingat pemilik suara dalam mimpi, tetapi tetap tidak berhasil. Andra masih duduk termenung di atas tempat tidur. Menoleh ke arah benda penunjuk waktu yang menempel di dinding. Akhirnya memutuskan untuk turun dan pindah ke sofa yang ada di kamarnya. Membuka laptop dan menyalakannya. "Mari kita lihat. Sebenarnya Ata itu anak siapa? Apa iya anak Bu Binar? Lalu yang di taman waktu siapa? Dipanggil ibu juga sama Ata. Aku yakin Bu Binar punya akun sosial media. Nama lengkapnya ... siapa ya? Pasti ada di kontrak kerja sama." Karena tidak bisa tidur lagi, Andra menyibukkan diri depan gawainya, men