When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Iya, Sayang. Ini bunda lagi belikan. Tunggu, ya?!" Binar bicara dengan Permata yang berada di seberang telepon. "Ya udah. Bunda tutup dulu teleponnya. Sebentar lagi bunda pulang. Udah dulu, ya ... assalamualaikum." Mengakhiri panggilan setelah putrinya menjawab salam. Binar membuka sabuk keselamatan lalu turun dari mobil yang terparkir di depan sebuah rumah makan cepat saji. Permata ingin dibawakan ayam goreng tepung. "Antriannya panjang juga. Tumben banget," gumam Binar sambil berdiri di ujung antrian. "Tau begini aku tadi mampir di gerai sebelumnya." Binar berdiri menunggu lalu mengedarkan pandangan ke sekitar. Meja-meja di sana dipenuhi oleh orang-orang yang makan bersama dengan teman atau keluarga beserta anak-anak. Netra wanita itu terhenti di sebuah meja yang diduduki oleh seora