We use cookies
When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Your cookies settings
Strictly cookie settingsAlways Active
34. Anak Itu Mirip Zean
Andra sedang duduk bersandar pada kepala tempat tidur sambil bermain ponsel saat sebuah pesan, masuk. Terkejut, ia reflek melempar benda pipih di tangan. Untung saja tempat tidurnya berukuran besar hingga benda itu masih jatuh di atas kasur empuk. "Apa aku gak salah lihat? Dia chat aku?" gumamnya kemudian. Penasaran, pria itu mengambil kembali ponsel yang ia lempar untuk memastikan. Begitu jelas tampak sebuah pesan suara berasal dari kontak yang ia beri nama Binar. "Aku jadi deg-degan. Kira-kira dia ada perlu apa, ya?! Sampai tiba-tiba kirim pesan suara? Apa masalah pekerjaan? Dia kan kemarin gak ikut meeting." Alih-alih segera membuka pesan tersebut, Andra justru sibuk menerka-nerka. "Atau mungkin ... ah! kenapa aku jadi sibuk sendiri.'' Terkekeh. Dengan dadda berdegup, pria itu lan
- Writer
- chap_listContents
- likeADD
