When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Andra masih berjongkok dengan salah satu lutut lebih tinggi. Netra tidak lepas dari layar gawai pintar yang ada di tangan. Sedangkan Binar, menelan saliva ketika layar ponsel yang ia atur menyala saat diangkat tersebut menampilkan layar kunci dengan foto dirinya bersama suami. Foto yang ia dapat dari kakak ipar. "Pak Andra! Anda baik-baik saja?" tanya Aby, khawatir. Andra tersadar lalu bangkit berdiri. Menatap wanita di depannya. "Itu foto ...." "Foto suami saya," sambar Binar seraya mengambil ponsel dari tangan sang pria. Berdebar menunggu tanggapan. "Oh." Andra menyahut singkat lalu duduk di kursinya, berhadapan dengan Binar. Menatap wanita itu dengan kepala dipenuhi banyak tanya. Binar, menoleh sekilas pada pria di depannya. Masih menunggu tanggapan, siapa tahu masih ada hal lain