When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Ibu mau makan siang di mana?" tanya Maya. Biasanya sang atasan selalu memberitahu tentang hal itu satu jam sebelum waktu istirahat. "Oh iya. Saya gak kepikiran soal makan. Kebablasan kerja," sahut Binar sambil terkekeh. Maya tersenyum. "Saya senang melihat Ibu hari ini.'' Binar mengernyit. "Memangnya kenapa?" "Ibu lebih banyak tersenyum," balas Maya. "Benarkah? Tapi saya merasa biasa aja," kilah Binar sambil tersenyum meski sebenarnya ia sendiri merasa hari ini jauh lebih menyenangkan dibanding hari-hari sebelumnya. "Oh iya, May. Kamu sendiri, udah ada janji makan siang? Sama teman atau sama siapa gitu?" "Belum, Bu." "Kalau gitu, kita makan siang bareng. Tapi yang dekat-dekat sini aja biar gak udah bawa mobil. Kita jalan kaki. Di kantin juga boleh," ujar Binar. "Di deket sini ada