When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"AKH!" pekik Binar saat pergi ke dapur setelah dari kamar mandi dan melihat Andra ada di dapur rumahnya. Pria itu pun terkejut hingga melonjak. Hampir saja buah mangga yang sedang ia kupas jatuh dari tangannya. "Se-sedang apa Anda di sini?" tanya Binar, menatap heran. Andra hanya menunjukkan tangan yang sedang memegangi pisau dan mangga Binar mengalihkan tatapan pada asisten rumah tangga yang menyodorkan piring pada Andra. "Maaf, Mbak. Neng Ata yang mau. Tadi bibi mau bawa buahnya tapi Neng Ata bilang mau dikupasin sama ...." Wanita itu melirik pada sang pria. "Andra. Nama saya Andra, Bi," sahut Andra sambil tersenyum ramah. "Iya, sana Mas Andra," sambung asisten rumah tangga tersebut. Binar menghela napas panjang lalu menatap sang pria. "Sebaiknya Anda pulang. Sudah mau malam. Na