Chapter... 7 : Benua Tian Lei

1112 Words
Setelah keputusan diambil, Chu Xiang pergi ke Kota Yun bersama dengan Zhou Xia. Sementara Zhou Fan menuju Kota Li bersama Qing Yuwei. "Kenapa ekspresimu seperti itu?" "Apa? Aku tidak ...." Cih! Qing Yuwei memalingkan muka, sementara Zhou Fan hanya dapat menggelengkan kepala. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada istrinya ini, sejak tadi terus menekuk wajahnya dan sedikit uring-uringan. Zhou Fan terus memperhatikan Qing Yuwei, sampai suatu ketika ia merasakan sesuatu datang kepadanya. Hem... Mata berpendar, dengan cepat menyapu ke sekitar. Begitu melihat sesosok bayangan melesat, dia menarik tubuhnya dan juga Qing Yuwei melompat ke samping. Jleb! Energi yang berbentuk menyerupai tombak melesat masuk ke tempat mereka berpijak sebelumnya. Zhou Fan memutar tubuhnya, mendapati puluhan iblis yang berdiri tidak terlalu jauh. "Turunkan aku," ucap Qing Yuwei lirih. Zhou Fan sejenak masih diam dan tetap menggendong Qing Yuwei. "Wei'er, apa kau baik-baik saja?" tanyanya sembari menurunkan tubuh sang istri. "A-aku baik-baik saja," Qing Yuwei seolah lupa dengan kekesalannya pada Zhou Fan. Dia perlahan menyeimbangkan tubuhnya dan mengeluarkan belati tingkat kelima yang merupakan senjata andalannya. Sebelumnya Qing Yuwei juga merasakan kedatangan serangan tersebut, tapi ia tidak lebih cepat dari pada Zhou Fan yang menariknya untuk menghindar. "Beberapa dari mereka adalah petarung dewa. Juga ada empat petarung dewa langit." Heem... Qing Yuwei mengangkat wajahnya dan menatap Zhou Fan. Tatapan keduanya untuk beberapa lama beradu, Zhou Fan lalu memberi seulas senyum dan kembali menarik pandangannya pada pasukan iblis. "Kali ini biarkan aku saja. Kau tunggu di sini," ucap Zhou Fan. Jika sebelumnya Qing Yuwei akan menanggapi dengan ketus, kali ini dia mengangguk patuh. Seketika perubahan sifat istrinya ini membuat Zhou Fan tersenyum simpul. "Manusia kau sangat sombong. Aku ingin melihat apa kau benar-benar memiliki kemampuan atau sekedar omong kosong." Komandan iblis ini tidak sanggup menjangkau tingkat kekuatan Zhou Fan. Sungguh ia tidak akan pernah mengira jika lawannya adalah petarung dewa surga bintang sembilan. Zhou Fan mengangkat tangannya, Begitu terkepal tubuh prajurit iblis satu per satu meledak. Tentu saja hal ini membuat komandan iblis bingung. "Ka-kalian kenapa?" tanyanya dengan gelisah. Tapi sebelum mendapat jawaban, semua prajurit yang datang bersamanya tiada. Bahkan sekedar tulang pun lenyap tak bersisa. Wajahnya menjadi pucat, mata bergetar seolah takut dengan keberadaan Zhou Fan. "Kekuatan macam apa ini? Bahkan jendral sekalipun tidak akan bisa melakukan apa yang dia lakukan." Empat komandan saling pandang, mereka memiliki pandangan yang sama tentang sosok Zhou Fan. "Apa kita pergi saja?" seru satu dari empat komandan iblis. "Kita adalah ras iblis. Apa perlu lari dari manusia?" Muncul perdebatan dari perbedaan keputusan. "Jika kita tidak lari, kita pasti akan berakhir di sini. Lebih baik lari kemudian datang lagi dengan yang lain." Keempat komandan menganggukkan kepala, mata menatap satu sama lain. Sepertinya mereka telah membuat sebuah kesepakatan. Zhou Fan bergeming di posisinya, empat komandan mengeluarkan sebuah token teleportasi. "Ingin kabur?" Zhou Fan baru akan mengangkat tangan, tapi sebuah belati melesat dan menghancurkan token itu hinga berkeping-keping. "Jangan berpikir untuk pergi. Urusan di sini belum selesai." Hem... Zhou Fan melirik ke belakang, tidak lain itu adalah Qing Yuwei yang menghancurkan token teleportasi milik empat komandan. Empat komandan menatap pecahan token itu beserta belati yang tergeletak di tanah. Mata berubah kelam dan tangan terkepal erat. "Sialan!" Token satu-satunya telah hancur. Mereka kini tidak memiliki pilihan lain kecuali menyerang secara langsung dan pilihan ada pada Qing Yuwei. "Serang dia!" Dengan kompak mereka menyerang Qing Yuwei. Berpikir dapat mengalahkannya lantaran basis kekuatan yang di bawah Zhou Fan. Namun sungguh sangat keliru, bahkan jika Qing Yuwei tidak sekuat Zhou Fan. Dia sudah lebih cukup untuk menghadapi empat komandan iblis tingkat petarung dewa langit. Bang! Bang! Bang! Empat tubuh terbang menyusur tanah. Di sepanjang jalur tercipta sebuah jalan oleh tubuh mereka. Qing Yuwei menautkan kedua alisnya. Melirik kepalan tangan yang baru saja ia gunakan. "Apa aku sekuat ini?" gumamnya tak percaya. Zhou Fan tersenyum dan mendekat pada istrinya. "Pukulanmu memang sangat kuat. Jadi jangan memukul sembarangan jika kesal." Qing Yuwei mengalihkan pandangannya memperhatikan empat tubuh yang masih terbaring. "Ini terlalu mudah. Apa ... Ini ada kaitannya denganmu?" Matanya menatap curiga, menelisik wajah Zhou Fan berusaha mencari celah. Zhou Fan mengangkat tangan, "Tidak, bagaimana mungkin. Pukulanmu sangat kuat, terlebih mereka tidak berusaha mengelak ataupun bertahan." Meragukan ... Tapi Qing Yuwei tidak memiliki bukti untuk menguatkan dugaannya. "Apa kita akan melanjutkan penelusuran ini?" tanya Qing Yuwei. "Kita harus memastikan benua ini aman sebelum kembali ke Benua Tian Lei." Zhou Fan berjalan menuju tubuh empat komandan. Menusuk tubuh mereka dengan energi semacam benang yang muncul dari telunjuknya. Crues... Mereka benar-benar tiada. "Aku khawatir dengan keadaan kakak, ayah dan ibu." "Tidak perlu berpikir berlebihan. Di sana ada Ya'er, tingkat kultivasinya tidak rendah. Aku yakin dia bisa menjadi palang pintu terakhir jika sesuatu terjadi." Qing Yuwei manggut-manggut, ia kemudian teringat tentang Leng Shui. Tapi dunia dimensi bukan bagian dari sembilan benua. Itu adalah dunia khusus yang diciptakan oleh Zhou Fan. Harusnya tidak ada yang bisa masuk kecuali memiliki akses dan ijin dari suaminya. Sementara di tempat lain... "Ibu, bawa semua orang berkumpul. Aku akan menahan mereka." Setelah berkata Zhou Ya meninggalkan sang ibu sendirian di depan kediaman. Wei Guanlin menatap dengan ragu, tapi tidak ada pilihan lain selain menyelamatkan nyawa penduduk terlebih dahulu. "Lin'er, di mana putramu?" Sepasang pria wanita tua keluar dari kediaman, mereka adalah Zhou Hu dan Zhou Qian. Ayah-ibu Zhou Fan. "Ayah, ibu ... Ya'er sudah pergi," Dia menunjuk ke arah Zhou Ya melesat. Tapi apa mau dikata, putranya itu telah menghilang. Haih... "Sebenarnya kenapa makhluk aneh itu bisa muncul? Dari mana mereka berasal?" Zhou Qian menghela nafas. Ini adalah kali pertama ia melihat ras iblis. Jumlah dan kekuatan mereka benar-benar di luar nalar. Sangat yakin pertarungan ini akan berdampak fatal bagi Kekaisaran Wei ataupun Benua Tian Lei. Kota Teratai. "Paman, ...." Wei Yun--Kaisar Kekaisaran Wei--membuka mata lebar melihat siapa yang datang. "Ya'er, sejak kapan kau di sini?" tanya kakak dari ibunya itu kepadanya. "Belum lama, ... Tapi kedatangan ku kemari untuk bergabung dengan paman serta yang lain menghadapi pasukan ras iblis." Wei Yun tanpa banyak berpikir mengangguk setuju. Dia tidak memiliki kemampuan untuk menolak Zhou Ya. Dalam segi kekuatan ia masih tertinggal sangat jauh dibandingkan dengan keponakannya sendiri. "Jadi bagaimana menurutmu?" tanya Wei Yun. "Paman, pasukan iblis belum keluar sepenuhnya. Mereka hanya sebagian dan jumlah aslinya dua kali lipat lebih banyak." Sulit bagi Wei Yun untuk percaya. Terlebih jumlah pasukan iblis di depan matanya telah ada sekitar lima ratusan. Itu adalah jumlah yang tidak sedikit. Namun belum sempat ia menyangkal, satu pasukan baru muncul dari kehampaan. Pasukan iblis keluar dari persembunyian karena telah ada yang mengetahui posisi mereka. Mata Wei Yun tak berhenti memandang Zhou Ya. Ekspresi wajahnya sangat rumit. "Dia dapat mengetahui keberadaan kelompok lain dari ras iblis yang bersembunyi. Tidak diragukan lagi dia seperti ayahnya."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD