Bab 22. Bunuh Saya, Tuan Edwin!

1300 Words

Sekitar satu jam setelah Edwin dan Sara tiba di mansion, kini gadis itu telah membuka lebar kelopak matanya, pandangannya pun mengedar ke semua arah dengan rasa pusing yang menyergap kepalanya. “Sara,” panggil Bik Wiwik sembari bangkit dari duduknya di salah satu kursi yang ada di sisi ranjang. Sara menarik napas dalam setelah menyadari di mana dirinya saat ini serta kehadiran Bik Wiwik. “Akhirnya aku ke sini lagi.” Sangat pelan Sara berkata, tapi nada kekesalannya sedikit terdengar. “Bibi sudah menyiapkan makan dan minum, tadi Tuan Edwin meminta kamu untuk mengisi perut setelah terbangun,” kata Bik Wiwik sembari membantu Sara bangkit dari rebahannya. Gadis itu mendesis, sudut bibirnya tersenyum sinis seraya menyandarkan punggungnya ke sandaran ranjangnya, kemudian pandangannya turun m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD