KISSING HILLARY tidak bisa terus seperti ini. Bermain di antara dua laki-laki yang memiliki hubungan darah. Jullio dan Angkasa sama-sama baik dan tidak sepantasnya ia mempermainkan keduanya. Pagi harinya, entah jam berapa ia tidur semalam. Hillary bahkan lupa sampai di mana Jullio membacakan n****+ yang menurutnya bagus itu. Saat terbangun, Hillary tidak menemukan pria itu di pelukannya. Hillary memegangi kepalanya yang sedikit pening. Gadis itu turun dari ranjang dengan hati-hati. Tiba-tiba terdengar suara Jullio. “Selamat pagi, calon istri.” Hillary yang terkejut langsung memegangi dadanya dan berusaha menetralkan napas. “Jullio!” seru Hillary ketus. “Kenapa?” Jullio menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Kau mau aku mati sekarang?” Hillary mengerucutkan bibir. Benar-benar pemandang