"Hahaha ...." Suara tawa seorang pria menggema dalam aula luas dan berpilar- pilar tinggi. Adalah Erion, yang sedang berjalan santai membelah aula menuju ke kursi singgasananya. Avram mengiringi di belakangnya dengan sikap tubuh tegap berwibawa. Erion sangat senang sekembalinya dari daratan ia tinggal menikmati pemandangan perang kolosal antara Cina, melawan aliansi Inggris, Prancis, dan Amerika. "Anda senang sekali, Yang Mulia?" gumam Avram. Erion duduk di kursi kristal berhias ukiran ujung- ujung meruncing, bersandar santai dan kaki bersilang. "Tentu saja!" jawabnya. Wajah tampan awet muda Erion menyunggingkan sengihan pongah, bangga pada dirinya sendiri. Ia tidak perlu repot-repot berurusan, dan domino efeknya terjadi beruntun di depan matanya. Ya, Erion turun ke daratan, membunuh