When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Mitha tidak perlu pergi ke mana-mana untuk menghindari Bang Yudhis, biar Bang Yudhis yabg pergi ya" ujar Yuki lembut, durapikannya anak rambut Mitha yang jatuh di sisi wajah Mitha. Mitha menatap Yuki demgan tatapan bingung. "Maksud Mommy teh naon?" "Mitha ingin pergi karena tidak ingin berbuat dosa dengan Bang Yudhis kan?" "Heum" Mitha menganggukan kepalanya. "Mami, Papi, Daddy, dan Mommy, tidak ingin Mitha pergi, kami akan sangat kesepian kalau Mitha meninggalkan kami. Lagi pula Mitha masih terlalu muda untuk hidup terpisah orang tua. Kalau Bang Yudhis sudah dewasa" Mitha terdiam mendengar ucapan Yuki, ditatapnya Yuki dengan sangat lekat. Yuki balas menatap Mitha, tapi Yuki tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Mitha saat ini. "Kenapa Sayang?" Yuki mencubit pipi Mitha untu