Wajah Sila memerah menahan amarah yang akan segera meledak. Jawaban yang terlontar dari mulut pria di hadapannya membuatnya ingin menendang, dan memukul. Kalau saja ia tidak sedang berada di rumah sakit, dengan jas Dokter yang menyelimuti tubuhnya, mungkin saat ini ia sudah berdiri, menghampiri Arya kemudian memukul pria itu hingga babak belur. Mendorong tubuh ynag masih duduk tegak di kursi itu hingga terpelanting ke lantai, kemudian menginjak perutnya sampai pria itu kesakitan. Tak terasa kedua tangan yang ada di atas meja itu terkepal kuat. Dalam bayangannya saat ini Sila benar-benar sedang memukul wajah yang terlihat kaku tersebut. Arya masih terdiam mengamati wajah geram wanita berjas Dokter di seberangnya. Bibir wanita itu terkatup rapat. Matanya menyorot tajam dengan kobaran kemara