“ Dok, ada yang nyariin di depan.” Kepala suster Nuri menyembul dari balik pintu setelah wanita itu mengetuk pintu dua kali. Sila menoleh, kemudian melepaskan kaca mata baca yang ia pakai. Meletakkannya di sisi meja sebelum membuka mulutnya.
“ Siapa ?” tanya Sila dengan kening yang sudah berlipat. Ia tidak memiliki janji temu dengan siapa pun. Tidak ada juga yang menghubungi ponselnya. Suster Nuri menampilkan cengirannya. Sepertinya wanita itu lupa menanyakan nama tamu yang ingin bertemu dengannya. Sila menggelengkan kepala ketika melihat kepala suster Nuri sudah tidak terlihat. Benar dugaannya, wanita itu lupa menanyakan nama. Tak berapa lama, suster Nuri kembali masuk ke ruang praktek Sila. Dengan kekehan khas nya wanita itu memberi tahu bahwa yang mencarinya bernama Arya. Mata Sila men
