Menolong wanita cantik

1106 Words
Arjuna pun berjalan masuk ke dalam BAR. Karena masih sore, jadi belum terlalu banyak pengunjung. Arjuna mendekati salah satu pelayan disana yang sedang membereskan meja. "Permisi, apakah disini masih menerima lowongan pekerjaan?" Tanya Arjuna dengan suara ramah. Pelayan pria itu pun menoleh dan melihat wajah Arjuna sejenak. Dia menghela nafas pendek dan menjawab, "kamu mengejutkan aku. Aku mengira ada seetan yang muncul. Tapi ternyata kamu itu manusia juga ya! Hahahaha …," ucap pelayan pria itu. Dia tertawa dan mengejek Arjuna. Arjuna tidak peduli sama sekali. Dia bertanya kembali. "Jadi! Apakah disini masih ada lowongan pekerjaan atau tidak?" Tanya Arjuna sekali lagi. Dia tidak mau membuang waktunya untuk melayani hal-hal yang tidak penting. Jika dia adalah Leon, mungkin orang yang mengejeknya saat ini sudah dia tembak mati saat ini juga. Tapi karena dia adalah Arjuna, dia harus lebih sabar lagi. "Oke Juna, tahan emosi kamu. Ingat! Jangan membuat masalah. Jangan membuat masalah!" Ucap Arjuna didalam hatinya. Dia terus meyakinkan dirinya agar bisa menahan amarahnya. Pelayan pria itu pun menatap Arjuna dengan tatapan menghina tapi dia juga membutuhkan teman untuk membantunya. "Hehehehe ... kamu jangan marah dong. Aku hanya bercanda saja. Masih ada lowongan disini. Ayo! Kamu ikut denganku. Kita bertemu dengan bos!" Ajak pelayan itu dan mereka pun masuk ke dalam ruangan yang katanya adalah kantor milik bos. Arjuna hanya bisa menahan tawanya saat melihat gaya berjalan pelayan pria yang ada didepannya. Dia berjalan seperti wanita saja bahkan lebih seksi dari wanita. Tapi menurut Juna dia lebih mirip seperti P*ntat bebek yang bergoyang ke kiri dan ke kanan. "Puft, sial! Kenapa aku menemukan spesies manusia semacam ini," ucap Arjuna, dia masih menahan tawanya.. Tidak lama kemudian, mereka pun sampai dan bertemu dengan seseorang yang bernama bos itu. Pria tambun dan penuh dengan gelambir lemak, dia pun duduk dengan santai di kursi kebesarannya. Disebelahnya ada dua wanita cantik dan seksi sedang memanjakannya. Arjuna hanya mengusap dadanya karena melihat kedua wanita cantik tidak merasa jijik dan mual melihat bentuk dari pria tua itu. Sedangkan saat di Bandara tadi. Wanita itu memandangnya dengan tatapan jijik padahal dia hanya memiliki wajah biasa-biasa saja dan penampilannya juga terlihat santai tapi bisa mendapatkan pandangannya semacam itu. Lalu, apa kabarnya dengan pria yang ada didepannya saat ini? Arjuna sibuk dengan pikirannya sendiri dan akhirnya dia mengerti jika yang mengendalikan semuanya adalah uang. "Oke … Aku mengerti sekarang, bukan hanya wajah tampan yang menjadi modal utama tapi uang jauh lebih utama dari itu semua, sial! Ternyata uang sangat berguna sekali disini," umpat Arjuna didalam hatinya. Dia menyesal karena seluruh uangnya tertinggal di rumahnya. Arjuna pun duduk dan bicara sebentar dengan pria tambun itu. Setelah selesai, Arjuna diterima untuk bekerja disana dan malam ini dia pun boleh menulis pekerjaannya. Arjuna merasa senang, karena mulai hari ini dia akan bekerja dan bisa menghasilkan uang untuk kelanjutan dari kehidupannya disini. Arjuna berganti pakaian dan mulai bekerja sebagai Bartender. Arjuna menatap semua orang yang sedang minum dan dentuman musik bergema keras disana. Dahulu dia bersama teman-temannya sering melakukan hal itu. Berkelahi di BAR dan berakhir dengan perkelahian. Namun kali ini, dialah yang akan menjadi keamanan disana. Dunia sudah benar-benar membalikkan posisinya dari kehidupan sebelumnya. Malam semakin larut. Akhirnya tempat itu pun mulai sepi dan Arjuna pun selesai dengan semua pekerjaannya. Dia mengganti seragamnya yang menggantinya dengan pakaian biasa. Arjuna pun pulang dengan berjalan kaki. Karena dia belum memiliki kendaraan jadi dia hanya mengandalkan kedua kakinya. Malam sangat larut. Arjuna berjalan menikmati semilirnya angin malam dan merasa ada rasa sedih didalam hatinya.. "Ly, aku sangat merindukan kamu!" Ucap Arjuna sambil mengangkat kepalanya. Dia menatap langit yang gelap bahkan bulan pun tidak terlihat sama sekali. "Langit terlihat sangat gelap. Segelap perasaan aku saat ini. Ly, aku tidak bisa melupakan kamu. Kamu selalu ada didalam hatiku. Kenapa Tuhan begitu kejam kepada kita ly," ucap Arjuna. Dia menghentikan langkahnya dan menutup matanya sejenak. Membayangkan semua kenangan indah dirinya bersama Lily. "Andai saja waktu bisa diputar kembali. Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu Ly, Mungkin ini tidak pernah terjadi dan aku tidak akan pernah kehilangan kamu," ucap Arjuna. Di mengusap kasar wajahnya dan kembali membuka matanya. Arjuna melihat kearah jam tangan yang ada dipergelangan tangannya dan waktu sudah menunjukkan pukul satu lewat dini hari. "Hhhmmm … Sudah sangat larut, aku harus segera pulang!" Ucap Arjuna dan dia pun berjalan secepatnya. Saat dia melewati tepi jalan yang sangat gelap, Arjuna melihat ada mobil mewah berhenti disana. Dia pun melihat ada wanita cantik yang sedang dibawa paksa keluar dari mobil itu. "Ahhhh … tolong! Tolong!" Teriak wanita itu dengan kerasnya. Namun usahanya sia-sia karena tempat itu jauh dari keramaian dan juga disana sangatlah gelap. Wanita cantik itu pun dibawa paksa oleh beberapa preman yang terlihat ingin membawanya pergi dari tempat ini. Arjuna melihat jika mereka itu bukan preman biasa tapi sejenis sebuah penculikan. Wanita itu pun masih berteriak namun ada sapu tangan yang menutupi mulutnya dan membuat wanita cantik itu langsung pingsan saat itu juga. Ternyata sapu tangan itu mengandung obat bius. Jiwa pahlawan Arjuna pun terpanggil. Dia bergegas mengejar mereka yang sudah mau membawa wanita cantik itu masuk ke dalam mobil milik mereka. Arjuna langsung mengayunkan kakinya dan menendang punggung salah satu preman itu. 'buukk' Pria itu pun langsung sempoyongan dan jatuh menyentuh tanah. "Breengsek! Siapa yang berani menantang ku!" Teriak seorang preman yang sudah jatuh tersungkur dan hampir menciium aspal. Arjuna tersenyum mengejek. Dia berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya didada. "Hahahaha … itu aku! Hanya begitu saja sudah jatuh. Huuhh … kamu lemah sakali!" Ejek Arjuna dan dia masih saja tertawa. Ketiga rekannya yang lain langsung terpancing emosi. Mereka pun langsung menyerang Arjuna, satu persatu dan hanya satu serangan mereka langsung tumbang begitu saja. Arjuna kembali tertawa. Dia hanya mengeluarkan. Tenaganya hanya 20% tapi susah membuat babak belur keempat preman itu. "Hahahha … hanya segini saja kemampuan kalian?! Oh … oh … oh, lebih baik kalian kembali pulang ke rumah dan minta memakaikan kalian popok bayi kembali. Sungguh memalukan!" Ucap Arjuna. Dia tertawa keras dan terus mengejek keempat preman itu. Keempat preman itu pun tidak terima sama sekali. Akhirnya mereka pun bangun dan menyerang secara bersamaan. Arjuna tertawa kembali dan hanya menutup mata saja dia langsung membuat keempat orang itu kembali jatuh diatas aspal dengan luka-luka lebih berat dari sebelumnya. "Hahahha … sudahlah jangan memaksakan diri kalian. Lebih baik kalian pergi sebelum aku berubah pikiran!" Ucap Arjuna, dia mengatakan itu dengan nada santai tapi untuk keempat orang itu seperti bom yang akan meledak sebentar lagi. Keempat preman itu menyuruh temannya untuk memberikan wanita cantik itu kepada Arjuna. "Cepat berikan wanita itu agar dia merasa senang!" Ucap salah satu dari preman itu dan sepertinya dia adalah atasannya. -bersambung- Dhini_218 Only on: Dreame n Innovel
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD