Wanita yang sangat mirip

1044 Words
Preman yang memegang wanita cantik itu pun langsung melempar tubuhnya kearah Arjuna. "Bos, jangan sakiti kami lagi. Ampuni kami bos!" Ucap pria yang memegang wanita itu dan dia langsung berlari secepatnya. Arjuna langsung menangkap tubuh wanita itu dan saat dia melihat wajahnya. Arjuna langsung merasa terkejut dan untuk sejenak dia merasa jika dia sedang bermimpi. Karena wanita yang ada dalam pelukannya saat ini sangatlah mirip dengan Lily. Arjuna terus menatap wajah wanita ini dan merasa jika detak jantungnya yang sudah tidak terasa ada getaran apapun terhadap wanita lagi, kini dia merasakan getaran yang sama. Getaran yang dia rasakan hanya untuk Lily. Deg … deg … Deg…. Detak jantungnya berpacu dengan cepat dan deru nafas Arjuna semakin tidak beraturan. Rasa gembira dan haru kini menyatu dalam hatinya. Tanpa terasa, Arjuna memeluk wanita itu dengan erat dan mengecup keningnya berkali-kali. "Lily, akhirnya kamu kembali!" Ucap Arjuna, dia memeluknya sangat erat. Melihat adegan yang cukup romantis. Membuat keempat preman itu memiliki kesempatan untuk melarikan diri. Mereka segera berlari dan meninggalkan Arjuna yang masih memeluk wanita cantik itu. Mereka masuk ke dalam mobil dan meluaskan diri begitu saja. Arjuna pun baru menyadari jika dia sudah melepaskan para preman itu. "Haiisstt … mereka melarikan diri. Baiklah! Kalian masih bisa selamat hari ini, tapi jika bertemu lagi. Aku cincang kalian menjadi daging giling, hehehe … s**t! Bukan waktunya bergurau. Aku harus menolong wanita ini," ucap Arjuna. Dia menatap kembali wanita yang memiliki paras yang mirip sekali dengan Lily. "Kamu benar-benar sangat mirip. Apakah tuhan sengaja mengirimkan kamu untuk menjadi milikku?" Gumam Arjuna dan dia langsung menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Sial! Bicara apalagi aku ini. Bukan saatnya memikirkan hal-hal berbau romance begini. Aku harus membawanya dari sini," ucap Arjuna. Dia pun menggendong tubuh wanita cantik itu dan membawa masuk wanita itu ke dalam mobilnya. Karena malam semakin larut. Arjuna pun terpaksa membawa wanita itu ke rumah sewaannya. Arjuna menyalakan mesin mobilnya dan memacu mobilnya menuju rumah sewaannya. Selama mengemudi. Arjuna menoleh dan menatap wajah wanita yang duduk disampingnya dengan mata yang sedang tertutup rapat. Semua fitur wajah wanita ini mirip sekali dengan Lily hanya berbeda dari postur tubuhnya. Wanita ini lebih seksi dan jiga memiliki ukuran d**a yang cukup besar dan memiliki body seperti gitar spanyol. Sungguh terlihat sempurna. Pikiran kotor mulai merasuki otak Arjuna. Dia menelan ludahnya berkali-kali dan api hasrat mulai membakar tubuhnya. "Sial! Kenapa dia terlihat sangat menarik. Aku … aku bisa gila jika terus menerus seperti ini!" Umpat Arjuna, dia mengacak-acak rambutnya dan langsung memalingkan wajahnya. Dia tidak mau menatap wanita cantik itu lagi. Jika dia menatapnya lagi, Arjuna takut lepas kendali "Haiyoo … Juna, kuatkan pertahanan diri kamu. Dia bukan Lily Juna, ingat! Dia bukan Lily. Lily saja kamu tidak berani menyentuhnya apalagi ini. Ayolah Juna, kamu pria yang masih suci. Jangan kotori kesucian kamu gara-gara wanita cantik ini!" Ucap Arjuna, dia menepuk dahinya berkali-kali agar bisa sadar dan tidak terbawa oleh hasratnya sendiri. Mobil pun melaju menuju rumah Arjuna dan tidak lama kemudian mereka pun sampai didepan rumah sewaan Arjuna. Arjuna mematikan mesin mobilnya dan karena sudah tengah malam. Semua orang sudah tertidur jadi tidak akan ada yang melihat jika dia membawa seorang wanita masuk ke dalam rumahnya. Arjuna menggendong wanita itu dan tanpa sengaja dadanya yang lembut tersentuh olehnya. Desir … Aliran darah panas berdesir di seluruh pembuluh darahnya dan bagian tubuh paling bawahnya ikut terbangun. "Shitt! Kenapa kamu juga ikut bangun! Oh Tuhan, malam ini adalah malam menyiksa seumur hidupku!" Umpat Arjuna dan dia langsung menggendong tubuh wanita cantik itu dan membawanya masuk ke dalam rumahnya. Arjuna menurunkan tubuh wanita cantik itu dan membaringkannya di tempat tidurnya yang kecil itu. "Oke! Akhirnya aku lulus juga membawa dia hingga kesini tanpa menc*um bibirnya atau menyentuh tubuhnya. Haisttt … menjadi orang baik memang sangat sulit sekali!" Ucap Arjuna. Dia melepaskan topeng kulit yang membuatnya merasa kepanasan dan setelah melepaskannya. Arjuna merasa sangat lega. "Akhirnya wajah tampan ku bisa keluar dari bayang-bayang wajah jelek itu. Hahahaha … ternyata jadi orang jelek menyiksa juga ya! Tapi aku jauh lebih nyaman jadi orang jelek daripada dengan wajah tampan ini. Wajah ini bisa mengundang banyak malapetaka. Termasuk Rafael dan para pengikutnya," ucap Arjuna. Dia memandang wajahnya ke cermin dan menatap wajah aslinya. Dia tahu wajahnya ini akan mengundang banyak masalah dan juga akan membuat dirinya dalam bahaya. Kehidupan tenang dan damai yang dia impikan akan hancur gara-gara wajah aslinya. "Baiklah Tampan. Saatnya kita mandi! Hahahha … sial! Aku bahkan jatuh cinta pada wajahku sendiri. Tapi saat melihat wajah jelek itu. Ouuwhhh … aku merasa jijik melihatnya, hahhahaha …." Arjuna tertawa sendiri dan sudah mirip dengan orang gila. Dia pun berjalan pergi meninggalkan cermin dan pergi membersihkan diri. Setelah selesai, dia terbiasa tidur tanpa memakai pakaian dan hanya memakai celana pendek. Saat dia ingin tidur. Dia melihat jika tempat tidur itu hanya tersisa sedikit dan dia tidak mungkin tidur di lantai. Karena dia belum memiliki barang apapun jadi hanya tempat tidur itu saja yang bisa dia tempati. "Haisttt … bagaimana ini? Apakah aku harus dengannya?" Ucap Arjuna, dia memijat dahinya namun tiba-tiba dia menyeringai nakal. "Dia kan pingsan. Aku bisa tidur sambil memeluknya. Hehehehe … hanya memeluknya tidak apa-apa kan?" Ucap Arjuna, dia pun menggeser tubuh wanita cantik itu dan mereka pun akhirnya tidur bersama. Arjuna memeluk wanita itu dengan erat dan dia pun akhirnya bisa tidur. "Lily, selamat malam sayang. Aku sangat mencintai kamu," ucap Arjuna yang sudah memejamkan matanya dan mengecup dahi wanita itu. Arjuna merasa sangat nyaman karena bisa memeluk Lily lagi walaupun dia tahu jika wanita itu bukanlah Lily. Bahkan dia tidak tahu siapa wanita ini. Yang pasti Arjuna merasa hatinya terasa damai saat memeluk wanita ini. Sama seperti dia saat bersama Lily. Merasa damai dan bahagia. Itulah perasaannya saat ini. Wanita itu mengerenyitkan dahinya dan seperti dia juga merasakan kecupan itu. Namun, dia tidak membuka matanya karena dia sedang bermimpi berada di taman bunga bersama pria yang sangat tampan dan mengatakan jika dia datang untuk menyelamatkan dirinya. Wanita itu pun tersenyum sendiri dan hanyut dalam mimpinya dan tanpa dia sadari dia pun memeluk tubuh Arjuna dengan erat. Malam pun semakin larut dan kesunyian telah menjadi saksi dua orang yang tidak saling mengenal sedang mendekatkan hati mereka. Semoga mereka bisa bersama dan menjadi pasangan yang saling melengkapi. -bersambung- Dhini_218 Only on: Dreame n Innovel
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD