Setelah selesai mengganti pakaian dan selesai mengurus semuanya.
Ferriano pun akhirnya bisa keluar dari rumah sakit dan menghirup udara dunia luar.
Sebelum keluar dari rumah sakit, Ferriano pun bertanya pada Jerry.
"Jer, apakah kau tahu tentang topeng kulit manusia?" Tanya Ferriano kepada Jerry.
Seketika, Jerry tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Ferriano.
"Maksud kau Bos? Aku sungguh tidak mengerti," ucap Jerry sambil menatap kearah Ferriano dengan serius.
Ferriano pun langsung menepuk dahinya sambil memegang kedua bahu Jerry.
"Maksud aku adalah, aku ingin mengganti wajahku dengan topeng itu. Kau tahu kan. Wajahku ini bisa menjadi dosa untuk para wanita dan juga, Rafael pasti akan mengetahui keberadaan ku jika dia melihat wajahku ini. Dia pasti mengejar aku lagi," ucap Ferriano dan dia berusaha menjelaskan semuanya kepada Jerry.
Jerry sekarang baru mengerti.
Selain identitas yang baru. Ferriano sangat membutuhkan wajah yang baru saja.
"Oh … hahahha, aku mengerti sekarang bos. Aku akan mencarinya dan wajah semacam apa yang kau inginkan bos?" Tanya Jerry, dia penasaran dengan wajah semacam apa yang diinginkan bos nya. Apakah wajah yang jauh lebih tampan dari sekarang atau sedikit jelek dari sekarang. Itulah yang mengganggu pikiran Jerry saat ini.
Mendengar itu, Ferriano pun berpikir sejenak. Dia tidak mau menjadi pusat perhatian di tempat tinggal barunya. Karena dia ingin menjalani hidup yang normal, Ferriano pun harus memiliki wajah yang biasa-biasa saja.
Namun, tiba-tiba saja, Ferriano pun mengambil ponselnya dan dia menggambar wajah yang dia inginkan.
Jerry mencoba mengintip tapi Ferriano tidak memberikan kesempatan untuknya melihat.
"Diam kau Jer!" Bentak Ferriano yang merasa terganggu dengan kelakuan Jerry.
Jerry akhirnya bersabar dan menunggu Ferriano selesai dengan gambarnya.
Setengah jam pun berlalu dan akhirnya Ferriano pun menyelesaikan sketsa wajah yang dia inginkan.
"Yes! Akhirnya sudah selesai," ucap Ferriano dengan senyuman penuh rasa puas dari sudut bibirnya.
Secepatnya.
Dia pun memberikan ponselnya kepada Jerry dan Jerry langsung mengambilnya.
Saat Jerry melihatnya, dia langsung merasa terkejut karena wajah ini sangatlah jelek.
"Bos! Kau tidak salah menggambar? Ini … ini, ini terlalu jelek bos!" Ucap Jerry, dia merasa itu tidak cocok untuk gaya Ferriano.
Mendengar itu, Ferriano langsung menyandarkan kepalanya di punggung kursi dan menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
"Memangnya kenapa? Aku hanya ingin hidup tenang dan menjalani hari-hari yang damai disana. Dengan wajah itu, aku bisa hidup dengan tenang. Ayolah, sekarang bawa aku menemui orang yang bisa membuatkan topeng wajah yang persis dengan itu," ucap Ferriano dengan nada santai.
Berbeda dengan Ferriano, Jerry merasa sangat jijik saat melihat wajah itu.
"Sangat jelek, kau pasti akan mendapat banyak penghinaan di sana Bos. Oh Tuhan, Bos lebih baik kau ganti wajah ini sedikit lebih baik dari saja, Bos!" Pinta Jerry, dia berharap Ferriano mau merubah pikirannya dan membuat sketsa wajah yang jauh lebih baik dari ini.
"Tidak! Aku menyukai wajah itu, sudahlah! Tidak perlu mengatakan hal aneh, cepat antar aku menemui orang yang bisa membuatkan ku topeng wajah semacam itu!" Ucap Ferriano dan dia pun langsung bangun dari tempat duduknya.
Setelah itu. Dia pun segera memakai kaca hitam dan topi saat ini, untuk menutupi wajahnya karena takut bertemu dengan orang yang dia kenal nantinya.
Jerry tidak bisa membantahnya lagi, dia pun akhirnya menyetujui permintaan Ferriano dan membawanya bertemu dengan orang yang bisa membuatkan topeng wajah itu.
Tidak lama kemudian, mereka pun sampai di tempat yang dituju. Jerry memberikan sketsa wajah itu dan orang itu pun menyetujuinya. Karena fitur wajahnya sangat mudah dan tidak banyak memakan banyak waktu, orang itu pun mengatakan akan selesai dalam tiga hari.
"Baiklah, tiga hari lagi saya akan kembali kesini. Terima kasih sudah mau membantu saya," Ucap Ferriano. Dia pun segera mengulurkan tangannya dan mereka pun bersalaman satu sama lainnya.
Setelah selesai, Ferriano pun kembali masuk ke dalam mobil bersama Jerry.
"Jer, antar aku ke tempat peristirahatan Lily. Aku ingin menemuinya dan mungkin ini adalah yang terakhir kalinya," ucap Ferriano kepada Jerry.
Mendengar itu Jerry langsung merasa panik.
"Bos, kau benar-benar tidak akan kembali lagi kesini? Lalu bagaimana dengan aku dan semua bawahan kau bos?!" Tanya Jerry. Raut wajahnya terlihat sangat sedih karena dia tidak mau berpisah dengan Ferriano.
Ferriano pun menoleh dan melihat kearah Jerry.
"Aku akan kembali. Tapi entah kapan itu, mungkin satu tahun, dua tahun atau mungkin sepuluh tahun. Entahlah aku tidak bisa berjanji padamu," ucap Ferriano sambil menghela napas pendek.
Karena, dia tidak bisa berjanji apapun karena dia harus bisa melupakan semua masa lalu nya yang kelam dan memulai lembaran hidup yang baru. Dia tidak mau kembali ke tempat ini karena sama saja akan membuka luka hatinya yang saat ini masih sangat baru di dalam hatinya.
Jerry pun diam dan tidak bisa menjawab apapun lagi.
Mobil pun melaju dan tidak lama kemudian mereka pun sampai di sebuah tempat pemakaman umum.
Ferriano pun turun dan tidak jauh dari pintu masuk pemakaman itu dia melihat ada toko bunga kecil. Ferriano pun membeli mawar putih dan bunga Lily. Itu adalah bunga kesukaan Lily.
Setelah membelinya mereka pun masuk ke dalam dan berjalan cukup jauh dari gerbang masuk tadi.
Tidak lama kemudian mereka pun sampai didepan makam yang terlihat masih baru. Ferriano pun berjongkok dan menaruh kedua bunga itu didepan batu nisan yang bertuliskan nama Lily / Angela.
"Ly, aku minta maaf! Aku telah gagal melindungi kamu," ucap Ferriano dan dia pun mulai menitikkan air matanya didepan batu nisan kekasihnya.
"Aku memang tidak berguna. Harusnya malam itu. Aku tidak meninggalkan kamu sendiri dan aku … aku …, aku memang pria yang paling bodoh di dunia ini!" Ucap Ferriano dan dia pun terus menangis sambil menyesali atas semua yang terjadi.
Di sebelahnya. Jerry langsung menepuk bahu Ferriano dan memberikan sapu tangan kepadanya.
"Bos, mungkin ini adalah takdir yang sudah Tuhan gariskan untuk kau. Oke! Kita tidak mempercayai Tentang keberadaan Tuhan pada awalnya tapi sekarang aku mengerti, ini semua ada karena atas izin Tuhan," Ucap Jerry, dia menatap kearah batu nisan milik Angela.
"Kau benar Jer, Lily selalu mengatakan agar kita harus mengingat Tuhan tapi aku tidak pernah mendengarnya. Sekarang aku percaya jika Tuhan memang ada dan Tuhan sudah memberi hukuman padaku dengan mengambil Lily dari sisiku," ucap Ferriano, air matanya terus mengalir deras dan membasahi pipinya saat ini.
"Semua sudah terjadi Bos, bukankah kau ingin memiliki hidup yang baru. Lebih baik kau berhenti menyalahkan diri kau dan jadilah manusia yang lebih baik. Itu jauh lebih penting Bos," ucap Jerry. Dia merasa tiba-tiba berubah menjadi orang baik dan juga bijak.
"Ahhh … shittt! Sejak kapan aku menjadi bijak seperti ini!" Ucap Jerry, dia menggaruk kepalanya sendiri dan merasa aneh pada dirinya sendiri.
Ferriano yang sedang menangis pun langsung berhenti dan dia langsung menatap Jerry dan malah tertawa melihatnya.
"Sepertinya sebentar lagi kau akan menjadi penghuni tempat ibadah Jer, hahahahaha…." Ferriano pun langsung tertawa sambil menghapus air matanya.
Setelah itu.
Dia pun bangun dan berdiri kembali.
"Lily, aku akan pergi dan tidak tahu kapan aku akan kembali. Tidur yang tenang dan doakan aku bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi," ucap Ferriano . Dia mengecup batu nisan itu dan pergi meninggalkan makan Lily dan setelah ini, Ferriano akan benar-benar meninggalkan masa lalunya dan menjadi manusia yang baru di kehidupan yang kedua ini.
Selamat tinggal masa lalu. Dan menyambut masa depan yang baru dengan semua hal yang baru.
Ferriano pun melangkah pergi meninggalkan makan Angela dan mempersiapkan semua yang akan dia bawa untuk kembali ke negara asalnya. Negara tempat dia dahulu dilahirkan.
-bersambung-.
Dhini_218.
Only on: Dreame n Innovel