ingin memiliki kehidupan yang baru

1239 Words
Tiga hari kemudian. Keadaan Ferriano semakin membaik. Karena kondisi fisiknya yang sudah terlatih sejak kecil dan terbiasa dengan luka-luka berat dalam tubuhnya membuat proses penyembuhan nya juga cepat pulih. Hanya tiga hari saja, luka ditubuhnya sudah membaik. Hanya menunggu luka itu menghilang dari tubuhnya. Sedangkan para perawat wanita terus mencari perhatian kepada Ferriano dan ada yang secara terang-terangan mengatakan jika dia menyukainya. Leon tertawa sendiri dan baru pertama kalinya bisa menikmati hidup seindah ini. Sementara itu, Jerry hanya menatap tingkah para perawat yang terus menerus mencari perhatian kepada Ferriano. Tapi, Jerry merasa sangat heran. Karena sebenarnya, dia juga tampan tapi mengapa wanita itu hanya melihat kearah Ferriano. Jerry hanya bisa mengusap dadanya, karena dia juga ingin seperti Ferriano yang dipuja para wanita walaupun hanya perawat saja yang mendekatinya. Untungnya dokter yang menangani Ferriano adalah seorang pria jika dia wanita, pasti akan sama menggilanya seperti para perawat itu. Jerry yang sedang duduk di sofa sambil memakan camilan hanya bisa menghela nafas pendek dan jiwa jomblonya kembali meronta-ronta. "Oh Tuhan, cobaan macam ini? Kenapa para perawat itu terus mencari perhatian kepada bos. Apakah pria tampan disini hanya ada bos saja! Arrghh … aku mau juga bos!" Umpat Jerry sambil menggigit keras camilan yang ada dimulutnya. Karena terlalu kesal, tanpa sengaja, Jerry pun menggigit keras lidahnya. "Arrghhh … sialan! Kenapa aku menggigit lidahku sendiri!" Teriak Jerry, dia merasa sangat kesakitan dan langsung melempar satu bungkus camilan itu ke meja yang berada tepat didepannya sambil memegang lidahnya. Mendengar teriakan Jerry. Ferriano pun menoleh dan tertawa sangat keras, ketika dia melihat tingkah Jerry yang sangat memalukan. "Hahahahha … Jerry ada apa dengan kau? Kau heboh sendiri di sana?" Ucap Leon, dia masih saja tertawa. Jerry langsung menutup wajahnya karena malu karena semua perawat yang mengelilingi Ferriano langsung melihat kearahnya. "Ooopps … kenapa aku menjadi tontonan mereka sih!" Umpat Jerry sambil memalingkan wajahnya. Karena wajahnya saat ini memerah karena malu, dia merasa malu, malu karena ditatap oleh semua perawat cantik dengan tatapan ingin menertawakannya. Sementara itu, Ferriano pun bangun dari tempat tidurnya. Dia sudah tidak nyaman tinggal terlalu lama di dalam rumah sakit itu. "Kalian kembali saja. Aku sudah baik-baik saja!" Ucap Ferriano , sambil melemparkan senyuman paling tampannya dan itu membuat para perawat itu seperti mendapatkan serangan jantung mendadak. "Woah … anda sangat tampan Tuan Ferriano!" Teriak para perawat itu dengan penuh kegilaan. Melihat itu, Jerry hanya bisa menepuk dahinya dan rasa iri kembali menyerang hatinya. Suara kejombloan nya meraung-raung kembali. "Huhuhuhu … kenapa Tuhan terus menyiksa ku seperti ini. Seminggu lagi aku tinggal disini. Aku akan berubah menjadi pria paling sengsara di dunia ini!" Ucap Jerry sambil menggigit jarinya. Dia seperti pria malang yang merindukan cinta dari seorang wanita. Ferriano tertawa lagi melihat tingkah Jerry yang semakin hari semakin lucu. Dia pun berjalan mendekati Jerry dan duduk disampingnya. Lalu, Ferriano pun menepuk bahu Jerry dan tertawa didekatnya. "Hahahhaa … kenapa? Kau menginginkan wanita-wanita itu?" Tanya Ferriano dan dia masih saja terus tertawa. Jerry langsung menoleh dan melihat kearah Ferriano yang sudah duduk disebelahnya. "Bos! Kau semakin tampan saja, pantas saja para wanita itu menyukai kau bos. Sepertinya kau sudah bisa melupakan Angela dan bisa menjalani hidup lebih baik dengan para wanita-wanita cantik itu," ucap Jerry. Dia menghela nafas panjang dan melanjutkan ucapannya, "Kau sangat beruntung Bos. Hilang satu dan tumbuh yang lainnya. Tidak sepertiku, huhuhu … semua wanita takut melihatku Bos!" Ucap Jerry dengan memelas. Mendengar itu, Ferriano langsung menepuk bahu Jerry kembali dan menatapnya. "Aku bukan pria semacam itu Jer. Cintaku hanya untuk Lily dan selamanya untuk Lily kecuali ada wanita yang bisa mirip dengannya, mungkin aku akan mengejarnya. Tapi, itu tidak akan pernah ada. Karena Lily hanya ada satu di dunia ini," ucap Ferriano sambil menyandarkan tubuhnya dipunggung sofa dan menghela nafas pendek. Jerry menatap wajah Ferriano dan bertanya, kepadanya. "Bos! Kau yakin tidak menginginkan para wanita itu? Mereka semua cantik Bos!" Mendengar pertanyaan Jerry, Ferriano hanya menggelengkan kepalanya. Dia pria sejati yang hanya setia pada satu wanita. "Tidak, aku hanya ingin Lily dan hanya Lily cintaku. Tapi menurut kau Jer. Jika di dunia ini, adakah wanita yang mirip dengan Lily. Maksudku wajahnya dan semuanya mirip dengannya?" tanya Leon sambil menatap kearah Jerry. Jerry tidak tahu jika hanya mirip pasti akan sulit. Kecuali jika dia memiliki saudara kembar. Mungkin dia sama. "Bos, mungkin jika Angela memiliki saudara kembar. Mungkin akan ada yang sama dengannya. Tapi kau dan Angela hanya anak korban penculikan disaat kalian masih kecil Bos. Mungkinkah keluarga kalian di negara kalian berasal masih mencari kalian?" Tanya Jerry. Dia masih penasaran dengan keluarga asli dari Ferriano dan juga Angela. Mendengar itu, Ferriano kembali menghela nafas panjang. Karena dia, tidak memikirkan keluarganya karena dahulu sudah memiliki Lily/Angela sudah sangat cukup untuknya. Tapi sekarang, dia harus mencari tahu identitas aslinya yang bernama Arjuna dan juga identitas Lily yang sebenarnya. "Sepertinya aku harus mencari jati diriku yang sebenarnya. Jer, bisakah kau membantuku membuatkan paspor dan semua surat-surat identitasku yang baru?" pinta Ferriano. Karena sepertinya, dia harus merubah seluruh hidupnya menjadi orang yang lebih baik. Karena Tuhan sudah memberikannya kesempatan hidup kembali. Mendengar itu, Jerry langsung menegakkan kepalanya dan bertanya kepada Ferriano. "Bos, kau mau kembali ke negara asal kalian?" Tanya Jerry. Ferriano pun menganggukkan kepalanya dan dia tersenyum sambil memandang kearah Jerry. "Iya, sepertinya inilah saatnya aku memulai hidupku yang baru. Bukankah kau mengatakan pada semua orang jika aku sudah meninggal. Lebih baik seperti ini dan rahasiakan semuanya. Kau gantikan aku disini dan jika terjadi sesuatu. Kau segera memberitahukan aku," ucap Ferriano. Karena dia sudah merasa yakin jika dia harus meninggalkan semuanya dan menjalani kehidupan barunya sebagai Arjuna. Karena, Arjuna adalah nama aslinya. Nama asli yang dia tahu jika itu adalah nama yang diberikan kedua orang tua kandungnya. Jerry tidak bisa mengatakan apapun. Mungkin dengan ini, Ferriano bisa mengobati luka hatinya dan membuang semua rasa dendamnya karena kematian Angela disebabkan oleh Rafael, adik Rudolf sang ketua klan yang pernah dibunuh oleh Ferriano saat itu. Akhirnya, Jerry pun menyetujui permintaan Ferriano. "Baiklah Bos! Aku akan mengurus semuanya dan kau bisa secepatnya pergi dari negara ini. Aku akan merahasiakan semuanya dan semoga kau bisa bahagia dengan kehidupan baru kau nanti," ucap Jerry. Dia menepuk bahu Ferriano dan bangun dari tempat duduknya. Lalu setelah itu, Jerry pun menghubungi temannya dan menyuruh temannya untuk membuat surat-surat penting untuk Ferriano dan juga sebuah kartu identitas baru untuknya. Mendengar itu, Ferriano langsung tersenyum kearah Jerry. "Terima kasih Jer, kau memang sahabatku. Kau satu-satunya sahabat yang paling aku percayai," ucap Ferriano dan dia pun bangun dan untuk mengambil pakaiannya. Karena, Dia ingin pulang hari ini juga. Setelah mengambil pakaiannya, Ferriano pun masuk ke kamar mandi dan langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa. Setelah selesai. Ferriano pun keluar dan melihat Jerry sudah selesai dengan panggilan teleponnya. "Jer, antar aku menemui Lily. Sebelum aku pergi, aku harus menemuinya. Agar dia tidak merasa bersedih karena aku telah meninggalkannya disini," ucap Ferriano. "Baiklah Bos, aku akan mengantar kau. Aku yakin jika Lily pasti akan merasa bahagia karena melihat kau baik-baik saja," ucap Jerry. Dia tersenyum dan meraih tangan Ferriano.. "Kau masih dalam kondisi Belum terlalu baik, lebih baik kau memegang tanganku dan jangan kau lepaskan!" Ucap Jerry, dia menggenggam tangan Ferriano dan menuntunnya. Ferriano pun menganggukkan kepalanya dan dia hanya bisa tertawa didalam hatinya. Dia dahulu adalah pria yang kejam, Sadis dan ditakuti oleh semua orang. Tapi sekarang? Dia berubah menjadi pria yang sangat lemah. Setelah itu. Mereka pun berjalan bersama dan meninggalkan rumah sakit itu secepatnya. -bersambung- Dhini_218 Only on: Dreame n Innovel.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD