Karam Tak Berbatas

1317 Words

*** Masjid Al-Musannif, Medan, Indonesia., Siang hari.,             Wajahnya sangat kusut. Semua tertumpah begitu saja. ‘Apa kau punya rencana indah untukku, Tuhan?’ bathin Naswa seraya mengajak bicara Sang Pencipta Alam Semesta.             Tubuhnya sudah bergemetar sejak tadi. Kedua kakinya sangat lemas.             Naswa menumpahkan semua kepedihan hatinya disana. Tidak peduli bila para pengunjung yang juga bersembahyang di Masjid itu melihatnya penuh rasa iba.             Kekecewaan dan semua rasa penyesalan di hatinya saat ini jauh lebih besar dari rasa malunya. Naswa tidak tahu apa maksud Tuhan memberikan kejadian mengenaskan untuknya hari ini.             Air mata terus mengalir deras hingga membuat kelopak matanya membengkak. Naswa masih merundukkan kepalanya, melipat kedua

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD