Bab 40. Berita Yang Terlambat

1007 Words

“Harus berapa kali lagi ibu katakan, supaya kamu percaya, Kahfi?” “Kalau Atami sudah meninggal,’’ imbuh Maria. Mendengar sang ibu yang begitu kekeh soal kepergian Atami, bibir Kahfi tersenyum sinis. Dia lelah dengan semua kebohongan yang dirancang oleh ibu sendiri. “Katakan saja Bu, di mana keberadaanAtami. Aku juga tidak akan banyak bicara.” Maria menarik napas dalam, mata memandang sang putra ang tidak bisa dikelabui. Namun, wanita tersebut juga tidak akan mungkin mengaku semudah itu. Setelah apa yang dikorbankan. Melihat Kahfi yang ingin melepas infus di tangan, tentu saja Maria panik dan langsung menangkap lengan sang putra. “Apa yang mau kamu lakukan, Kahfi?” Pandangan Kahfi tertuju pada sang ibu. “Lepas.” “Tidak Kahfi. Katakan dulu pada ibu kamu mau ke mana?” “Aku harus menc

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD