Bab 29. Tiket Bulan Madu

1020 Words

Kahfi menatap heran ke arah Aksa, alias sang mertua yang pagi-pagi sudah ada di perusahaan. Terlebih nampak berdiri di hadapan lift, seolah memang sedang menunggu kedatangan dari Kahfi. "Papa, ada hal mendesak apa sampai pagi sudah di sini?" Tentunya Kahfi ingin tahu alasan sang mertua meninggalkan kantor sendiri, malah memilih mampir di perusahaan yang dikelola olehnya. Aksa mengulas senyum tipis, namun arah tatapan pria tersebut tertuju pada Atami. "Ada yang ingin papa bicarakan." "Kalau begitu mari, Pa." Kahfi memutuskan untuk membawa sang mertua ke ruangan kerja. Atami berjalan di belakang mereka berdua dan bersiap meletakkan tas di kubik kerjanya dahulu, baru membuatkan minuman. Namun, Aksa langsung berhenti melangkah dan menoleh ke arahnya. "Lebih baik sekretaris kamu turut

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD