. “Tangkap semuanya!” Seruan itu menggema hampir di seluruh tempat. Bersama dengan teriakan gamblang ribuan prajurit istana yang saling sahut menyahut membuat gelombang kedatangan mereka seakan diiringi puluhan penabuh drum, peniup terompet dan semua genderang yang menyemarakkan semangat perang. Seragam hijau dan biru yang menyampur dan membaur dalam satu gerakan pasti itu membangkitkan bulu kuduk orang-orang Benang Merah. Mata mereka membulat serempak, menoleh panik ke kanan kiri bagai anak ayam mencari induknya. Langkah mereka mundur perlahan tanpa diberi aba-aba, lalu berubah menjadi pelarian mencari pintu keluar yang sudah mereka hancurkan ketika masuk. “Rheno, sebaiknya kita mundur sekarang. Keadaan sangat tidak menentu,” seru Jouska yang baru mendarat dari tribun bagi